Tuesday, August 25, 2015

Kerja Di Google Tak Perlu Ijazah, Ini Buktinya !

Kini, Anda bisa mengetahui berapa keuntungan dan pendapatan yang diraih perusahaan Google itu setiap waktu. Bahkan Anda bisa melihat gambaran raihan itu setiap detik.
Melansir situs WorldPayZinc, menampilkan visualisasi data gelontoran keuntungan dan pendapatan perusahaan teknologi dunia.

Dalam satu detik, tercatat Apple mencetak laba US$1.997, Google (US$658) dan Facebook meraup laba US$81. 


Pendapatan Google Berapa?

Sedangkan untuk pendapatan yang diraih dalam satu detik, situs itu mencatat, Apple meraih US$8.129, Google (US$2.846), Facebook (US$374), Twitter (US$32), Microsoft (US$3.703), LinkedIn (US$73), Amazon (US$3.541), eBay (US$763), Yahoo (US$223), HP (US$5.341), Sony (US$3.166), dan Samsung (US$10.225).

Dari data pendapatan, Samsung mengungguli kompetitornya Apple dan jauh meninggalkan Google, Microsoft, maupun Yahoo.

Jika dalam waktu singkat itu perusahaan teknologi mencetak angka yang positif, maka raihan bisa terus bertambah sesuai kondisi perusahaan.

Visualisasi data ini juga otomatis. Saat Anda masuk dalam halaman situs, Anda bisa mengikuti perkembangan detik per detik laba dan pendapatan yang diraup perusahaan teknologi dunia.


Kini Siapa Yang Tidak Mau Kerja di Google?

Siapa sangka perusahaan top sekelas Google tak meminta ijazah apalagi IPK pada pelamar kerja. Ini berarti kabar gembira bagi Anda yang tidak sempat nikmati pendidikan di perguruan tinggi.


Google terapkan kebijakan ini berdasarkan pengalaman mereka selama bertahun-tahun. Dulu, memang Google laiknya perusahaan beken lainya meminta berkas-berkas ribet tersebut.
Bahkan, Google kini mencari calon pekerja dari kalangan muda yang tidak sempat kuliah. Senior Vice President for People Operations, Laszlo Bock berujar jumlah karyawan mereka yang tak sempat kuliah justru kian bertambah.

Di Google, ujar Laszlo, jumlah orang-orang yang tak pernah kuliah mencapai 14 persen. Angkanya terus meningkat waktu demi waktu. Menurutnya, IPK bukanlah segalanya.

Indeks Prestasi Kumulatif, sebutnya, hanyalah parameter bagi mereka untuk terlatih di lingkungan tertentu. Ia berpendapat jika apa yang dicapai lulusan universitas belum tentu cocok dengan kinerja di Google.
Laszlo Bock menggarisbawahi jika keahlian seseorang akan terus berubah seiirng dengan berjalannya waktu. Namun ia bukan antipati dengan perguruan tinggi. Nyatanya, karyawan Google juga didominasi orang pintar lulusan universitas.

Jika menilik dari kisah-kisah orang-orang sukses dari ranah teknologi, tidak sedikit dari mereka yang hanya miliki pendidikan mentok SMA atau DO dari perguruan tinggi. Sebut saja Mark Zuckerberg (Facebook), David Karp (Tumblr), Bill Gates (Microsoft), atau almarhum Steve Jobs (Apple).