Kecamatan Jatiluhur terdiri atas 10 desa dengan memiliki total 17.338
Rumah dan total 618 Rumah tak Layak Huni, dari setiap kelurahan / desa
tersebut memiliki 61 RW dan 206 RT. Berdasarkan profil desa yang dibuat
setiap tahun, semua desa di Kecamatan Jatiluhur adalah Desa Swakarya.
Kantor Pemerintahan Kecamatan Jatiluhur terletak di Jalan Ir. H Djuanda
no 21 dimana terletak di desa cilegong, struktur pemerintahan di
Kelurahan ini adalah Kepala desa, Seketaris desa, dan kepala urusan,
Dari data penduduk yang sudah masuk usia produktif ada beberapa
sektor yang bisa dijadikan lahan pekerjaan oleh warga Kecamatan
Jatiluhur. Yaitu sektor perdagangan, home industry, buruh/karyawan, PNS,
dan anggota TNI/Polri. Sedangkan sisa dari penduduk Jatiluhur merupakan
pensiunan dan juga pengangguran sebesar 23% dengan total 5.503 jiwa.
Bukan sesuatu yang aneh jika untuk
membangun sebuah proyek yang besar, memerlukan dana yang besar dan
membutuhkan lahan yang luas pula. Begitupun ketika Bendungan yang mulai
di bangun pada tahun 1957 ini. Luas lahan yang dibutuhkan untuk
pembangunan Bendungan terbesar pertama di Indonesia ini mencakup 540
km2, sebagai akibatnya puluhan desa dan beberapa kecamatan yang dulunya
termasuk dalam wilayah Purwakarta harus di gusur, belum lagi ditambah
pula beberapa bukit - bukit di sekitar nya pun harus di ratakan.
Thursday, August 20, 2015
Mitos Mbah Jawer Penunggu Waduk Jatiluhur
Bendungan Jatiluhur mulai di bangun pada
tahun 1957 saat era Presiden Soekarno dan di rampungkan pada saat era
Presiden Soeharto tahun 1967. Dikerjakan oleh Kontraktor dari Perancis
bersama Tenaga-tenaga ahli dan buruh dari Indonesia. Mega proyek ini
menelan biaya yang besar apalagi di bangun saat negara masih dalam
kesulitan ekonomi. Selain biaya yang besar proyek ini juga konon menurut
pengakuan orang-orang yang pernah terlibat langsung dalam
pembangunannya, menurut cerita warga sekitar bendungan ini menelan korban
jiwa yang tidak sedikit dalam proses penggarapannya. Maka tak aneh jika
disamping cerita betapa proyek yang luar biasa ini ada juga cerita
mistis yang berkembang bersamanya.
Pada awal mulanya bendungan Jatiluhur
merupakan satu-satunya bendungan yang ada di jalur sungai Citarum,
sebelum dibangun pula waduk Saguling yang beroprasi tahun 1985 dan
dilanjutkan waduk Cirata yang beroprasi pada tahun 1988. Bagi masyarakat
yang bermukim pada jalur sungai Citarum ini memiliki cerita Mitos yang
sudah di turunkan secara turun menurun, termasuk pada saat penulis
menghabis kan massa kecilanya di daerah bendungan Jatiluhur ini, yaitu
mitos tentang adanya penguasa mistis bendungan Jatiluhur, yang bernama
Mbah Jawer.
Dikisahkan pada waktu itu ada sebuah
keluarga yang bermukim di daerah aliran sungai Citarum yang tengah
menunggu kelahiran anaknya. Setelah menunggu sekian lama akhirnya anak
yang di tunggu - tunggu pun lahir juga. Namun tak disangka Putra yang
dilahirkan memiliki kejanggalan dari fisik si jabang bayi, yaitu
ternyata si jabang bayi memiliki Jawer (Serupa jengger ayam ) di
kepalanya. Karena malu jika memiliki anak yang ber- jawer sang ayah pun
kebingungan, lalu si ayah pergi menemui orang pintar di daerah itu. Sang
ayah bertanya pada orang pintar itu perihal putranya yang memiliki
jawer itu. Menurut orang pintar itu bahwa jika si anak di pelihara maka
daerah itu akan menjadi kota besar namun jika di buang maka daerah itu
akan tergenang air atau tenggelam. Karena tak kuat menanggung malu
akhirnya si anak ber-jawer ini di buang oleh sang ayah di sungai
Citarum.
Sampai akhirnya Dibangunnya bendungan
Jatiluhur yang konon pula saat proses pembangunan sampai setelah
bendungan ini berjalan sudah merenggut banyak korban jiwa. Banyak warga
yang menghubung-hubungkan jikalau korban-korban ini adalah hasil
perbuatan dari si anak berjawer itu yang sekarang menjadi mitos sebagai
penguasa mistis bendungan jatiluhur dengan sebutan Mbah Jawer. Bahkan
sampai saat ini orang- orang yang tau akan cerita mitos ini, menyarankan
agar orang untuk tidak menyebutkan nama Mbah Jawer ketika mereka berada
di dekat bendungan ini.
Walau sulit dibuktikan kebenaranya namun
cerita mitos ini sudah sangat di kenal oleh orang-orang yang pernah
tinggal disana. Untuk anda yang ingin memancing di waduk jatiluhur dan ingin puas memancing disana, mitosnya bawa rokok Djinggo dan menyan bilang permisi mbah jawer saya mau mancing ini rokoknya, kata budaya setempat jika inging dapat ikan banyak !
Share this
Related Articles :
Paling Dilihat
- Tips Saat Lupa PIN ATM BNI
- Tes Kerja Untuk Alfamart dan Alfamidi 1 September 2015
- Panduan Cara Sablon Manual 3D mudah
- Download Corel Draw Terbaru Tanpa Keygen
- Pengusaha Sukses Tanpa Sekolah Asal Karawang, Siapa Dia?
- Lowongan PT HINO MOTORS MANUFACTURING Terbaru
- Ngambil Uang di ATM Bisa Jadi Double, Ini Buktinya !
- 5 Lowongan Kerja di Kawasan KIIC Terbaru
- Contoh CV Lamaran Kerja Bahasa Inggris Terbaru
- 7 Pekerjaan Menguntungkan Tanpa Menggunakan Ijazah